Selain Indonesia, delapan negara lainnya adalah Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, China, China Taipeh, Thailand, dan Korea Selatan. Keikutsertaan siswa Indonesia dalam kontes ini atas prakarsa Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Bogor dengan dukungan PT Pertamina. Para siswa tersebut dijaring melalui seleksi di berbagai kota di Indonesia yang selanjutnya dibina di KPM.
Mereka adalah siswa kelas IV sekolah dasar (SD) hingga kelas II sekolah menengah pertama (kelas 2 SMP). Ketua KPM Bogor, Ridwan Hasan Saputra, menuturkan setiap tahun siswa Indonesia ikut mengambil bagian dalam kontes matematika Internasional di Singapura. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini terbanyak siswa Indonesia yang ikut. ''Jumlahnya sampai 115 anak,'' ujarnya.
Berbeda dengan olimpiade matematika dengan mengadu kemampuan siswa antar jenjang pendidikan, kontes matematika internasional ini mengadu kemampuan matematika siswa antar kelas. Siswa kelas 3 dan 4 SD mengadu kemampuan antar siswa di kelas yang sama dari semua negara peserta. Demikian pula dengan siswa kelas VII dan VIII berlomba untuk lomba kelas yang setara.
Ridwan mengatakan, target utama mengirim siswa mengikuti kontes matamatika ini untuk memberikan pengalaman kepada anak-anak berlomba di ajang internasional, di samping memperluas wawasan. Menurut dia, itu lebih penting daripada sekadar mengejar medali.
(Sumber: Republika)
