"Adapun yang dimaksud seperti SMA Taruna Nusantara dan mantan Paskibraka. Tapi, tidak menutup kemungkinan lulusan dari SMA unggulan lainnya juga bisa mendaftar," ujarnya saat ditemui di kantornya, Senin (25/3).
Ia menjelaskan, dari kuota 32 taruni dibagi menjadi 16 orang untuk Akmil, 6 matra laut, dan 10 matra udara. Tahun ini, Akmil sendiri mendapat kuota penerimaan taruna sebanyak 192 orang (176 taruna dan 16 taruni). "Dari 16 taruni itu, sebanyak 9 siswa diambil dari jurusan IPA dan 7 orang dari jurusan IPS," katanya.
Penerimaan calon perwira perempuan ini sendiri, katanya merupakan upaya TNI AD dalam kesetaraan gender. Mereka akan dididik bersama dengan para taruna pria, di tempat dan dengan mata pelajaran yang sama.
"Tidak ada yang diistimewakan dalam penerimaan mereka, semuanya sama baik kurikulum maupun militernya. Hanya ada beberapa yang dikurangi menyesuaikan dengan fisik," tandas gubernur.
Didampingi Wagub Akmil, Brigjen TNI Sumedy dan Kapenhumas, Letkol Taufik, gubernur menambahkan, pihaknya sudah siap menerima para calon taruni ini. Pihaknya juga sudah menyiapkan Sarana dan prasarana, yakni gedung flat 2 di kompleks Akmil. "Gedung ini berlantai tiga. Para taruni akan menempati lantai dua dan tiga untuk tidur dan belajar. Sementara di bawahnya akan ditempati para pengasuh," katanya.
Menurutnya, dibukanya kesempatan ini mendapat respon positif dari masyarakat. Sejak dibuka pendaftaran 4 Februari lalu hingga sekarang, sudah tercatat ada 103 calon taruni yang mendaftar.
"Mereka mendaftar melalui panitia daerah, dalam hal ini di Kodam yang ada di seluruh Indonesia. Pendaftaran akan dibuka sampai 28 Maret lusa. Perlu diingat juga, pendaftaran bersifat gratis. Kalau ada yang meminta bayaran, segera laporkan ke kami," imbuhnya.