Wajib hukumnya untuk melakukan sebelum melakukan olahraga termasuk bersepeda. Gerakan-gerakan ringan seperti yang pernah diajarkan saat Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) ’88 bisa dijadikan patokan untuk pemanasan.
Pertama, goweser bisa menggerakkan kepala ke atas-bawah, ke kanan-kiri, miring ke kanan-kiri, berputar ke kanan-kiri dengan jumlah tertentu.
Kedua, ibaskan kedua telapak tangan secara tak beraturan untuk memberikan relaksasi pada jari. Lalu pusatkan gerakan pada kedua tangan seperti berenang dengan gaya dada. Tarik tangan kanan dengan tangan kiri, begitu pula sebaliknya. Goweser bisa mengkreasi sendiri gerakan ini sesuai kebutuhkan.
Ketiga, pusatkan pada kedua kaki. Goweser bisa memulai dengan memutar salah satu telapak kaki dengan bertumpu pada jemari baik ke kanan maupun ke kiri. Lalu, tekuk kaki kanan sementara kaki kiri tetap lurus, kedua tangan bisa ditumpukan pada lutut kaki kanan. Lakukan juga sebaliknya. Goweser juga bisa menarik lutut kedua kaki secara bergantian ke arah dada, sambil berdiri.
Terakhir, gerakkan badan dengan memusatkan pada bagian pinggang dan punggung, sekaligus percampuran antara gerakan tangan dan kaki. Goweser juga bisa melakukan sit up atau push up ringan.
Sekali lagi, dalam pemanasan tidak diharuskan memakai gerakan tertentu karena tujuannya memang merangsang kerja otot dan kerja jantung. Yang mungkin harus diperhatikan adalah fungsi beberapa tubuh yang lebih membutuhkan energi maksimal saat bersepeda, misalnya pergelangan tangan, sikut, leher, kepala, pinggang, punggung, lutut, betis, dan lain-lain. Ya, mencegah lebih baik daripada mengobati.
Tidak ada salahnya bersiap-siap sedini mungkin dari kemungkinan terkena cidera yang lebih parah. Sebagai penutup, pemanasan juga ditujukan kepada kesigapan tubuh kita saat menghadapi situasi yang tak terduga. Misalnya saja penyalipan kendaraan bermotor di jalan raya, belokan tajam saat menurun tajam, atau bahkan lobang yang tiba-tiba terlihat sudah sangat dekat. Semoga bermanfaat.... Salam Gowes
Sumber: Baraya - GS