Pembangunan serat optik dilakukan secara nasional dari ujung barat sampai ujung timur kepulauan Indonesia dengan total panjang 23.713 km mencakup 345 kabupaten atau sekitar 69% secara nasional dengan target 100% pada 2016.
Total kapasitas bandwidth di optical backbone mencapai 1,78 tera bit per second (Tbps) dengan didukung jaringan metro ethernet untuk aggregasi regional sebanyak 1006 node metro seluruh Indonesia.
"Phase out yang dilakukan sejak Senin kemarin menandakan transformasi bisnis dari perusahaan berbasis Infokom menjadi Telecommunication Information Media, and Edutainnment (TIME) serius dilakukan dan tidak pernah berhenti," ungkap Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah, dalam keterangan tertulis, Kamis (3/5/2012).
Aksi modernisasi jaringan kabel tembaga sejatinya sudah dilakukan Telkom sejak 2011 lalu dan baru dilanjutkan lagi tahun ini hingga selesai pada 2015 nanti.
Pada 2011, jaringan akses sebanyak 360.000 satuan sambungan layanan di 8 Sentral Telepon Otomat (STO) di dua kota besar di Indonesia yaitu Jakarta dan Surabaya telah dilakukan dengan nilai investasi sekitar Rp 1 triliun. STO yang dimodernisasi di Cengkareng, Gandaria, Kebayoran Baru, Semanggi, Slipi, Rawamangun dan Kelapa Gading. Sedangkan untuk wilayah Surabaya meliputi di Injoko dan Manyar.
Sementara di 2012 ini, Telkom akan melakukan program modernisasi jaringan akses dengan target 2,4 juta satuan sambungan layanan di 66 Sentral STO dengan alokasi dana Rp 4 triliun. Areanya meliputi Jakarta, Bandung, Cirebon, Pekalongan, Purwokerto, Semarang, Solo, Surabaya, Yogyakarta, Bandarlampung, Medan, Padang, Palembang dan Pekanbaru.
Hingga 2015 program modernisasi jaringan akses ditargetkan sebanyak 13 juta satuan sambungan dengan kemampuan true broadband. Total investasi secara keseluruhan sekitar USD 2 miliar.