
Pemutusan Hubungan Kerja ini dilakukan sebagai bagian dari program pengurangan biaya produksi nokia, yang dilakukan Nokia setelah mengakuisisi Alcatel-Lucent, dikutip detikinet dari Reuters, Jumat (8/4/2016).
Pihak Nokia enggan menyebutkan jumlah total karyawan yang akan terkena PHK secara global. Mereka hanya menyebut akan memulai diskusi dengan para perwakilan karyawannya di 30 negara.
Secara keseluruhan, Nokia mempekerjakan 104 ribu orang di seluruh dunia, dengan sekitar 6.850 orang di Finlandia, 4.800 di Jerman dan 4.200 di Perancis.
Sebelumnya Nokia pun sudah pernah melakukan PHK terhadap ribuan karyawannya, sebagai dampak dari meredupnya bisnis ponsel Nokia yang kalah saing dari sejumlah vendor ponsel lain. Bisnis ponsel Nokia ini kemudian dijual ke Microsoft, yang kemudian juga melakukan pengurangan jumlah karyawan.
Semenjak mengalihkan fokus ke peralatan jaringan telekomunikasi, Nokia akan mengurangi biaya operasionalnya menjadi USD 1,03 miliar pada 2018, setelah mereka mengakuisisi Alcatel-Lucent senilai USD 17,7 miliar.
Akuisisi ini diharapkan bisa membantu Nokia untuk melawan kompetitornya di bisnis peralatan jaringan telekomunikasi, yaitu Ericsson dan Huawei. Bisnis ini dikenal mempunyai pertumbuhan yang terbatas dan kompetisi yang sangat ketat.
(Sumber:detik)
Pulsa Murah:
l/Berita
- HUT Ke-66 Kopassus Mengandalkan Operasi Sandhi Yudha
- Kenapa Gagal Terus Ketika Registrasi Kartu Sim No Ponsel/ Handphone.
- Fenomena Gerhana Bulan Supermoon, bluemoon, Blood moon
- Hari Armada 2017 Gelar Bebersih Sungai Citarum
- Tingginya Curah Hujan Memicu Banjir Di Medan. BPBD Siagakan Reaksi Cepat
- Di Ibukota Jakarta Ponsel Xiaomi Dijual Kucing-kucingan
- Vendor Ponsel Panen Jelang Lebaran
- Lenovo Vibe k5 Plus Diboyong Smartfren
- Telkomsel Program Ramadhan Idul Fitri 1437H
- Google telah mencabut tombol April Mop
- DiCaprio Terancam Dilarang Ke Indonesia, Jika Terbukti Menghasut
- Tentara Filipina Tolak Bantuan Indonesia Bebaskan 10 WNI
- Kopassus Sudah Siap Bebaskan WNI yang Disandera Abu Sayyaf
- Kulit kabel penuhi got, Ahok semprot dinas Kominf