Latihan tersebut dimaksudkan jika ada ancaman, TNI sudah siap, mulai dari pola pengamanan hingga mengatasi gangguan dalam operasi gabungan Darat, Laut dan Udara. Dalam latihan itu, satuan TNI, baik Kostrad, Kopassus, TNI AL dan TNI AU, termasuk Gugus Tempur Armada Kawasan Timur (Guspuraltim) terintegrasi dalam satu latihan.
Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabidpenum) Pusat Penerangan TNI, Kolonel Czi Berlin G menjelaskan PPRC TNI adalah pasukan pemukul TNI untuk menghadapi kondisi darurat di seluruh wilayah NKRI yang bergerak atas keputusan pemegang otoritas politik.
PPRC Tentara Nasional Indonesia merupakan pasukan gabungan melibatkan beberapa unsur satuan dari tiap angkatan. Diiantaranya TNI AD sebagai Satuan Tugas Darat (Satgasrat) yang beranggotakan Brigade Infanteri Lintas Udara (Brigif Linud) dan Komandan Brigade sebagai Komandan Satgasrat.
TNI AL sebagai Satuan Tugas Laut (Satgasla) beranggotakan dari Gugus Tempur Laut (Guspurla), Gugus Keamanan Laut (Guskamla) terdiri dari Komando Armada Barat dan Timur yang lengkap dengan unsur laut, tim pendarat (Marinir) dan lainnya. Sedangkan TNI AU sebagai Satuan Tugas Udara (Satgasra) yang bernama Satuan Pelaksana Operasi Udara (Satlakopsud).
PPRC Tentara Nasional Indonesia Siaga Operasi Pengamanan ini, bertugas melaksanakan tindakan reaksi cepat terhadap berbagai ancaman yang terjadi, yakni menangkal, menyanggah awal dan menghancurkan musuh yang mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia baik OMP maupun OMSP serta mencegah gangguan separatis dengan motto ”Cepat-Tepat-Singkat”.(fri/jpnn)
(Berbagai Sumber)